TABANAN, BALI EXPRESS – Di tengah situasi pariwisata yang lagi di titik nadir, perekonomian Bali masih bisa bernafas lewat perdagangan komoditas ke luar negeri. Kali ini, sebanyak tiga ton cokelat organik olahan diekspor ke Qatar. Bila dinominalkan, volume ekspor tersebut senilai kurang lebih Rp 1 miliar.

Ekspor cokelat organik olahan dari Cau Chocolates Bali itu dilepas Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, pada Senin (19/4).

Pelepasan tersebut berlangsung di depan kantor PT Cau Coklat Internasional (CCI) yang terletak di Desa Cau, Kecamatan Marga, Tabanan.

Chief Executive Officer (CEO) Cau Chocolate Bali, Kadek Surya Prasetya Wiguna, menyebutkan bahwa ini merupakan ekspor kali pertama ke Qatar. Biasanya, ekspor diarahkan ke Singapura.

“Dan ini juga yang pertama kalinya dalam volume besar dalam bentuk olahan. Biasanya raw (mentahan). Itupun ke Singapura,” jelas Kadek Surya.

Dijelaskan pula, olahan cokelat yang diekspor tersebut merupakan hasil budidaya para petani di Tabanan dan Jembrana. Untuk menembus Qatar, produknya mesti memenuhi serangkaian standar dan sertifikasi yang berlaku di beberapa negara.

“Antara lain Organik Amerika, Organik Eropa, Organik Indonesia serta pabrik kami telah terstandarisasi BPOM, GMP, dan yang terakhir adalah ISO 9001: 2015,” jelasnya.

Dia menyebutkan, sepanjang 2020 atau selama pandemi Covid-19 melanda, penjualan perusahaannya sempat terpuruk. Mengingat produk olahan mereka dikemas dalam bentuk gift untuk memenuhi kebutuhan sektor pariwisata.

Pihaknya berharap dengan masuknya produk olahan mereka ke Qatar diharapkan bisa memulihkan kembali keterpurukan penjualan yang sempat dialami perusahaannya.

Dan di saat yang sama, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan ikut membantu mengangkat potensi komoditas cokelat. Yakni dengan melakukan sertifikasi lahan untuk memenuhi standar pasar ekspor.

Sementara itu, Bupati Sanjaya mengaku salut dengan keberhasilan PT Cau Coklat Internasional menembus pasar ekspor. Terlebih ini dilakukan di tengah situasi ekonomi yang terpuruk akibat pandemic Covid-19.

Diakuinya, selama ini masyarakat Tabanan sangat dimanjakan dengan sektor pariwisata. Sehingga sektor pertanian terkesan terabaikan dan tidak garap secara optimal.

“Tapi dalam masa pandemi ini, meskipun memprihatinkan dan membawa ke dalam kondisi susah, namun ada sisi baiknya pada sektor pertanian yang menjadi unggulan di Tabanan,” imbuhnya.

Untuk itu, Bupati Sanjaya mengajak seluruh elemen masyarakat Tabanan, khususnya generasi muda agar mencintai sektor pertanian. Karena menurutnya, generasi muda, generasi meillenial yang penuh kreativitas dan inovasi mampu mendorong kemajuan sektor pertanian yang menjadi andalan di Kabupaten Tabanan Tabanan dan Pemerintah sangat berharap serta menunggu hal itu bisa terwujud.

“Mudah-mudahan, apa yang digagas oleh Bapak Kadek Surya Prasetya Wiguna ini akan menjadi sebuah inspirasi buat masyarakat Tabanan termasuk generasi muda, sehingga bukan hanya rumah coklat Cau ini saja yang bisa kita ekspor tapi komoditas yang lainnya mampu menyusul, seperti beras merah, kopi, buah dan lain sebagainya,” harap Sanjaya.

https://baliexpress.jawapos.com/bisnis/19/04/2021/tiga-ton-cokelat-organik-olahan-di-tabanan-diekspor-ke-qatar